Archive for November 2008

TOLAK peraturan masuk sekolah wilayah DKI jam 6.30

BAD NEWS

Ketika gw lagi santai-santainya duduk di bus kota saat pulang sekolah

tepat di depan gw ada ibu-ibu lagi baca koran

dan ngga sengaja gw liat judul artikel yang tertulis

"Masuk sekolah mulai awal tahun akan dimajukan stengah jam sebelumnya"


dan....
dengan shocknya gw langsung bicara suara TOA ke temen gw yang duduk disebelah gw

belchunk : hah??? dimajuin? stengah jam sebelumnya?
brarti jadi jam 6.30? Banyangin dunk, gw aja yang biasa bel masuk skolah jam 7
brangkat jam 5an, itu juga sampe skolah jam 6.40.
gimana kalo masuk jam 6.30?? brangkat jam brapa gw??

Untuk pemerintahan DKI yang buat rencana peraturan ini,
tolong donk pikirkan lagi, jangan semena-mena gitu !!
Gimana nasib saya bila peraturan itu berlaku?? Brangkat jam brapa nanti saya??
:( hiks...hiks...

Ni gw jelasin...
dampak apa yang akan gw alami dan pelajar lainnya jika tu bener2 diberlakuin??


1. Gw yang biasanya bangun jam 4an brangkat jam 5an, harus bangun lebih pagi lagi jam 3an
brangkat jam 4an.bisa-bisa tidur dikelas gw karena NGATUK !!!

2. Belum macetnya jalanan, kalo ada peraturan itu kmacetan ubah waktu jadi shubuh
Ya secara banyak anak sekolah berangkat, dianter orangtuanya yg mau kerja.

3. Belum PR Seabrek diskolah
Brangkat sbelum shubuh, pulang sekolah sore, sampe rumah malem
Kapan bisa ngerjainnya donk??? serasa robot gw.....
Se-ngga-ngga nya gw begadang ngerjain PR ampe jam 11an
Dan alhasil gw dikelas ngantuk ! ya secara cuma tidur 4 jam :( hiks..hiks...

4. Sering sakit
Kemampuan setiap orang tuh terbatas
Karena sering bgadang, kondisi bandan menjadi kurang VIT mudah sakit

5. Resiko kesiangan bangunnya tinggi lagi
Karena bgadang ngerjain PR

gw juga KONTRA sama peraturan TP (Telat Pulang )
huhu.... :(

Udah 2X gw dipulangin karena ksiangan hanya beberapa menit
padahal gw dah bela-belain tuk skolah
eh, tapi sesampainya di sekolah, gerbang dah di tutup

Alkisahnya gw telat tuk Pertama kalinya waktu kelas X

Gw dah brangkat jam 5 tuh dari rumah
diperjalanan gw ke jebak macet di Cirendeu
dan baru lepas dari kmacetan jam 6.30
Dan apa sebab macetnya???
Dengan seenaknya dewe mobil tronton TNI parkir dipinggir jalan berderet
Yang biasanya jalurnya 2 jadi 1 jalur
Tuh orang yang parkir, ngga mikir ngga c??? Ada otak ngga c?? Parkir sembarang banget !
Setelah lepas kmacetan,
Karena dah ngga memungkinkan naik mobil sampe skolah sbelum jam 7
Yaaaa terpaksa ngerogohkocek tuk naik ojek dari lb.bulus (Kira-kira 20rb)


Brangkat pagi, yang bikin macet tronton TNI , akhirnya naik ojek
eh, sesampainya diskolah gerbang dah ditutup
huhu :( sebeeeeeeel banget !!!
nyeeeebeeeeeliiiin.... gw inget banget tuh hari senin lagi upacara
waktu tuh masih ada pak hendy dan dia ngeledek gw gitu karena telat (15 menit)
huhu :( praturaaaaan reseeee..... !!
udah gitu hari itu ada ulangan banyak lagiii...
yaaaaa terpaksaaaa susulan sendiri deh....
Dan dengan tampang kecewa, gw balik ke kandang alias rumah lagi.
HUff :( Udah sepenuh jiwa dan penuh perjuangan, alhasil SIA-SIA :( ngga masuk sekolah
Moment buruuuk....

betewey aniwey baswey....

Kalo menurut lw sndiri
SETUJU APA NGGA sama PERATURAN msk jam 6.30 gitu???
Senin, 24 November 2008
Posted by Unknown

Lukisan Kaca karya Kota Udang

Cinderamata Khas Cirebon ( tempat kelahiran belchunk )

SELAIN sintren, tarling, dan batik, tampaknya lukisan kaca adalah salah satu kesenian tradisional Cirebon yang mampu bertahan hingga saat ini, meskipun harus diakui pula para seniman lukisan kaca Cirebon sama saja dengan seniman Cirebon lainnya, megap-megap dan memprihatinkan.

Salah satunya Dian Mulyadi MW, seorang seniman muda yang tergugah hatinya untuk melestarikan kesenian lukis kaca Cirebon. Pada tahun 1997 ia mendirikan Sanggar Alam Sunyaragi sebagai ajang pelestarian seni dan budaya Cirebon khususnya seni lukis kaca.

Dian mengatakan, tema dan gaya lukisan kaca Cirebon dipengaruhi budaya China, Islam dan cerita wayang. Seni tradisi melukis dengan media kaca sebenarnya sudah berkembang beberapa abad yang lalu, dan mengalami perkembangan pasang surut, di mana kemudian para senimannya menemukan beberapa gaya gambar kaca yang khas. Konon lukisan kaca ini berasal dari China yang dibawa oleh para pedagang ke wilayah Cirebon, namun secara pasti tidak ada yang mengetahui sejarahnya.

Pengaruh China sangat kuat lantaran sejak abad ke-16 Kota Udang ini telah disinggahi para pedagang dari China yang tanpa sengaja telah memperkenalkan ragam seni kepada penduduk pribumi, sehingga timbul gagasan di kalangan perupa tradisional untuk membuat gambar di atas kaca dan menirunya.

Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon, bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, Lukisan Kaca sangat terkenal sebagai media dakwah Islam yang berupa Lukisan Kaca Kaligrafi dan berupa Lukisan Kaca Wayang.

Pengaruh Islam yang disebarkan oleh para wali juga menjadi ciri khas dari lukisan kaca Cirebon. "Bahkan setelah pengaruh China, gambar-gambar yang dihasilkan seniman tradisional selalu berhubungan dengan Islam seperti gambar kabah, masjid dan kaligrafi berisi ayat-ayat Alquran atau Hadis," ujarnya.

Adapun pengaruh cerita wayang berasal dari pertunjukan wayang yang diperagakan para wali untuk menyebarkan agama Islam. Kuatnya kepercayaan tokoh wayang yang baik, membuat para pengrajin lukisan kaca selalu menampilkan tokoh seperti Kresna, Arjuna, Rama, Lesmana, dan lain-lain.

Menurut Dian, seni lukis kaca ini mengalami pasang surut. Abad ke-19 sampai awal abad ke-20 atau hingga tahun 1950-an merupakan masa kejayaan lukisan kaca. Hal ini dibuktikan pada masa itu hampir semua rumah di Cirebon terdapat lukisan kaca. Lukisan kaca itu bukan sekedar hiasan, diyakini sebagai penolak bala.

Pada tahun 1960-an nasib para seniman lukis kaca pun mulai merana. Namun awal 1980-an, kembali lukisan kaca menggeliat dan mengalami perkembangan yang bagus. " Sejak itu, sejumlah seniman kaca mulai menyadari bahwa seni tradisional ini perlu dikembangkan dan dilestarikan," ungkapnya.

Dian juga mengatakan, dengan mengamati seni lukis kaca Cirebon, kita bisa melihat keindahan yang dahsyat, apalagi jika ditanyakan kesulitan-kesulitan cara membuatnya. Tentu dibutuhkan latihan yang serius dan telaten agar menghasilkan gambar yang rapi, indah, dan bermakna.

Sejalan dengan perkembangan waktu, maka perkembangan Lukisan Kaca masih terasa eksistensinya sebagai Cinderamata Spesifik Khas Cirebon. Mengapa Lukisan Kaca disebut sebagai produk spesifik ? hal itu dikarenakan Lukisan Kaca Cirebon dilukis dengan teknik melukis terbalik, kaya akan gradasi warna dan harmonisasi nuansa dekoratif serta menampilkan ornamen atau ragam hias Motif Mega Mendung dan Wadasan yang kita kenal sebagai Motif Batik Cirebon.

Hingga saat ini, Sanggar Alam Sunyaragi yang beralamat di Jalan Karang Jalak No.19 ini, mampu menghasilkan antara 40 sampai 50 lukisan dalam sebulan. Produk lukisan kaca yang ditawarkan pun cukup variatif, mulai dari lukisan kaca wayang, kaligrafi Cirebon, kaligrafi Islam, Batik Cirebon, Oriental, hingga motif kartun seperti tokoh disney.

Lukisan Kaca karya yang memiliki ciri khas dalam pewarnaan ala Dian Mulyadi ini sudah banyak di ekspor ke luar negeri, seperti singapura dan korea. "Kebanyakan pesanan untuk rumah makan disana, dan jumlah pesanan bisa mencapai ratusan," imbuhnya.(BC-212)



sumber :
http://www.beritacerbon.com/berita/2008-04/lukisan-kaca-cinderamata-khas-cirebon
Sabtu, 22 November 2008
Posted by Unknown

Kumon

**Kategori Artikel Sains**

KUMON adalah sistem belajar yang memberikan program belajar secara perseorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang memungkinkan anak menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal. Melalui pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris, KUMON tidak hanya membentuk kemampuan akademik saja, akan tetapi juga membentuk karakter yang positif dan "life-skills" (ketrampilan hidup) yang akan berguna bagi masa depan anak.

KUMON dapat diikuti oleh anak prasekolah, siswa SD, siswa SMP dan siswa SMA, dengan segala tingkat kemampuan. Sistem belajar KUMON didukung oleh materi bahan pelajaran yang tersusun secara sistematis dan 'step by step' sehingga tanpa terasa pelajaran anak dapat maju ke bagian yang lebih tinggi.

MR Toru Kumon


Kumon dikembangkan pertama kali di tahun 1954 oleh seorang guru Matematika SMA Jepang, Toru Kumon, yang awalnya ingin membantu pelajaran Matematika anaknya. Kini Kumon telah menyebar di 45 negara di dunia dengan jumlah siswa lebih dari 4.13 juta anak.


The Kumon Song :




yeah, kini ku telah "level K " diawal bulan November ini

Gambar : Soal naik level J menuju K


Gambar : Kini ku level K ( yeah, I'm HAPPY )

setelah lika liku kegilaan kesenangan kesusahan ku hadapi

*Sekitar 2,5 tahun yang lalu kelas 2 SMP semester 2

sedangkan sekarang udah kelas 2 SMA semester 1

yang bener-bener mulai dari NOL yaitu dari "level A"

hingga kini dah masuk "level K" :) senengnya ALHAMDULILLAH makasih ya ALLAH SWT

Dengan SEMANGAT 45, yuuu mariiii kita lanjuti hingga titik darah penghabisan ampe "level Q"

Motto ANAK KUMON :

Tidak akan menyerah sebelum mencoba

Mencoba menjadi yang tidak tahu apa-apa hingga tahu segalanya



Dan inilah hasil jepretanku di KUMON tempatku les :


Gambar : Suasana kelas KUMON


Gambar : Lemari soal-soal kumon



Gambar : Melatih kecepatan berhitung
dengan menyusun angka dari 0-100 dengan waktu terbatas


Gambar : Pembimbing mengoreksi hasil kerja siswa


Gambar : Keseriusan anak KUMON ketika belajar


Gambar : Bisa konsultasi kepada pembimbing dikala menghadapi kesulitan dalam belajar




Untuk informasi selanjutnya silahkan lihat website http://www.kumon.co.id/



karya : belchunk (www.belchunk.blogspot.com)

Posted by Unknown

Tulang Belulang Kerangka Manusia ( Biologi kelas XI IPA )

SISTEM RANGKA

(Katagori Artikel Sains)

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.


Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

A. Rangka Aksial

Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

1) Tengkorak

gambar:struktur tengkorak manusia.jpg

Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.

2) Tulang Belakang

Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.

3) Hioid

Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.

4) Tulang dada dan tulang rusuk

gambar:struktur tulang belakang manusia.jpg

Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.

B. Rangka Apendikuler

Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.


Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:


1) Tulang Selangka

Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.


2) Tulang Belikat

Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.


3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta

Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.


4) Tangan

gambar:tulang telapak tangan.jpg

Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

5) Kaki

Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).


Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.

gambar:femur.jpg


Seri Kerangka Tubuh Manusia

Kerangka tubuh manusia

Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah :

  1. Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
  2. Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
  3. Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
  4. Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
  5. Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Jenis-jenis tulang

Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :

  • Tulang pipa
    Contohnya tulang paha
  • Tulang pendek
    Contohnya tulang pergelangan
  • Tulang pipih
    Contohnya tulang bahu
  • Tulang tak beraturan
    Contohnya tulang rahang

Susunan tulang pipa

  1. Epiphysis (kepala)
  2. Metaphysis (batang)
  3. Periosteum: lapisan tipis
  4. Tulang yang keras dan pekat
  5. Bagian yang lembut seperti spon
  6. Rongga sumsum
  7. Cartilage (tulang rawan)

Nama-nama tulang pada tubuh

  1. Cranium (tengkorak)
  2. Mandibula (tulang rahang)
  3. Clavicula (tulang selangka)
  4. Scapula (tulang belikat)
  5. Sternum (tulang dada)
  6. Rib (tulang rusuk)
  7. Humerus (tulang pangkal lengan)
  8. Vertebra (tulang punggung)
  9. Radius (tulang lengan)
  10. Ulna (tulang hasta)
  11. Carpal (tulang pergelangan tangan)
  12. Metacarpal (tulang telapak tangan)
  13. Phalanges (ruas jari tangan dan jari kaki)
  14. Pelvis (tulang panggul)
  15. Femur (tulang paha)
  16. Patella (tulang lutut)
  17. Tibia (tulang kering)
  18. Fibula (tulang betis)
  19. Tarsal (tulang pergelangan kaki)
  20. Metatarsal (tulang telapak kaki)

Sumber :

http://www.crayonpedia.org/mw/1._Tulang_11.1
www.belchunk.blogspot.com
http://www.e-smartschool.com/pnu/003/PNU0030010.asp

Rabu, 19 November 2008
Posted by Unknown

Greenchood Kampanye di TARDIGRAS

*Kategori Artikel Seni*


TARDIGRAS, Apaan tuh???

TARDIGRAS adalah Tarakanita's Donation in A Great Action Against Violence

Merupakan pertunjukkan pentas seni dari anak SMA TARAKANITA 1

yang setiap tahun selalu mengadakan event besar-besaran yang berbeda-beda TEMA

Di tahun 2006,
Pensinya bernama MADAGASTAR (Make A Different Action Against Extinction In Charity By Tarakanita)

The name MADAGASTAR is taken from Madagascar, an island in African.
Famous Artist : BAMBOO from Philipine.
Concept : African Festival
Place : Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Event
: Band, Music, Dances, Food & Drinks, Bazaar, Circus, DJs, Etc
Charity : Animal's Extinction, WWF, Orphanage, etc

BEST CONCEPT in Fruit Tea School Party of The Year 2006
Nominee for BEST HIGH SCHOOL EVENT in Fruit Tea School Party of The Year 2006


Sedangkan
Di tahun 2007, Pensinya berjudul ANTARICSTAR
(Another Charity Action in Saving The Earth by Tarakanita) in 2007

The name ANTARICSTAR is taken from Antariksa in Indonesian Language.
THE FIRST MINI CONCERT HELD BY HGH SCHOOL.
Famous with big rocket statue as main gate.
Concept : Outer Space, Mini Concert. Indoor for the main stage & concert.
Outdoor for food&drink bazaar, bazaar, cafe, etc
Place : Istora Senayan
Event : Band, TIGER BABY, Music, Dances, Food&Drink, Bazaar, Cafe, DJs, Etc
Charity : Greenpeace, against Global Warming, Orphanage, Etc


Nah, untuk tahun 2008 ini, Pensinya berjudul TARDIGRAS

Event yang diadakan tanggal 15 November 2008 Di Lapangan Senayan Blok D *Dekat JHCC

Berlangsung MERIAH dan SERU

Dengan Bintang tamu :
Efek Rumah Kaca, Fariz RM featuring The SIGIT dan Maliq and D'Essenstials

Dibawah ini merupakan video penampilan FARIZ RM featuring The Sigit



Tepat sehabis pembagian rapot bayangan UB 2 @6shs jakarta

dan latihan untuk KOMPETISI MATEMATIKA(Kom-Math) untuk lomba hari minggunya

Belchunk menuju Lapangan Senayan untuk berpatisipasi mengisi STAND

yang bertemakan "STOP HARMING START HELPING"

Gambar : Salah satu Stand @Tardigras

Stand ini BEDA dari Biasanya loh...

Walaupun SEDERHANA, tapi sangat BERMAKNA

Stand ini menyuarakan tentang Climate Change/Global Warming

Dengan aksi aktivis sekelompok remaja cewe yang kini dikenal dengan nama "GREENCHOOD"

Mereka yang beranggotakan 8siswi SMA yang enegic dan Peduli akan problema DUNIA ini

Mereka terdiri dari :
Bellalita - Ranti = SMA 6 Jakarta
Sitin- Kinan = SMA 5 Bandung
Galuh - Becca = SMA Tarakanita 1 Jakarta
Chyndar - Sasa = SMA Taruna Bakti Bandung

Gambar : Aktivis remaja SMA peduli perubahan iklim
(Atas : Ranti, Belchunk, Chyndar - Bawah : Sasa , Sitin )

Gambar : Greenchood (SMA 6 Jakarta)

Mengajak tamu/penonton TARDIGRAS untuk turut peduli

yang diwujudkan didalam Video Opinion Box

Didalam stand disediakan Box sederhana dan sebuah Handycam

Gambar : Pengunjung pertama Video Opinion Box

untuk merakam tanggapan meraka bilamana menjadi pohon,bumi dan pemimpin dunia

Dengan macem-macem expresi MARAH, SEDIH ataupun TERIAK

Sebagai tanda terimakasih,

bagi yang meng ADD Facebook-Friendster Greenchood


Gambar : email friendster-facebook Greenchood


dan Video Opinion Box mendapatkan bingkisan menarik

yaitu sebuah PIN, Baju, dan TAS Kain cantik




Berakhirnya tahun 2008 merupakan berakhir pula proyek Be The Change ini.
Semua hasil karya anak GREENCHOOD akan di bawa ke POLANDIA oleh Lembaga OXFAM GB sebagai aksi kepedulian anak INDONESIA terhadap GLOBAL WARMING

OXFAM GB sendiri merupakan Lembaga internasional bidang kemanusian yang peduli tehadap dampak perubahan iklim/pemanasan global.
( Untuk keterangan tentang OXFAM GB, silahkan search di Google )



Siank hari TARDIGRAS (masih sepi)

Sore Hari TARDIGRAS (mulai rame)


Malam hari TARDIGRAS (Malam puncak keramaian)




Karya : Belchunk (www.belchunk.blogspot.com)
Posted by Unknown

Kultur Jaringan

Katagori Artikel Sains

Kultur jaringan / Biakan jaringan / Kultur In Vitro / Tissue Culture merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan (artifisial). Yang dimaksud secara buatan adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro, sebagai lawan dari in vivo. Dikatakan in vitro (bahasa Latin, berarti "di dalam kaca") karena jaringan dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan Petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Kultur jaringan secara teoretis dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan maupun hewan (termasuk manusia) namun masing-masing jaringan memerlukan komposisi media tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi.Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkebang biak.karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan - jaringan hidup.


Kultur jaringan juga merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media. Yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya. Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar. Nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.

Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:


¨ Pengadaan bibit tidak tergantung musim

¨ Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata

tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)

¨ Bibit yang dihasilkan seragam

¨ Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)

¨ Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murahdan mudah

¨ Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya

¨ Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa

¨ Sifat identik dengan induk

¨ Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki

Sedangkan ada pula Kerugiannya, yaitu :

1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara luar

2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.

3. Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan.

4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan

  1. Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh


Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1) Pembuatanmedia
2) Inisiasi
3) Sterilisasi
4) Multiplikasi
5) Pengakaran
6) Aklimatisasi


Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.


Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.


Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.


Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.


Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).


Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.


Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: Anggrek, Anthurium, dll.


Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat.


Perkembangan kultur jaringan di Indonesia


Perkembangan kultur jaringan di Indonesia terasa sangat lambat, bahkan hampir dikatakan jalan di tempat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, tidaklah heran jika impor bibit anggrek dalam bentuk ‘flask’ sempat membanjiri nursery-nursery anggrek di negara kita. Selain kesenjangan teknologi di lini akademisi, lembaga penelitian, publik dan pecinta anggrek, salah satu penyebab teknologi ini menjadi sangat lambat perkembangannya adalah karena adanya persepsi bahwa diperlukan investasi yang ’sangat mahal’ untuk membangun sebuah lab kultur jaringan, dan hanya cocok atau ‘feasible’ untuk perusahaan.



A. ANGGREK


Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, salah satunya adalah anggrek, diperkirakan sekitar 5000 jenis anggrek spesies tersebar di hutan wilayah Indonesia. Potensi ini sangat berharga bagi pengembang dan pecinta anggrek di Indonesia, khususnya potensi genetis untuk menghasilkan anggrek silangan yang memiliki nilai komersial tinggi. Potensi tersebut akan menjadi tidak berarti manakala penebangan hutan dan eksploitasi besar-besaran terjadi hutan kita, belum lagi pencurian terang-terangan ataupun “terselubung” dengan dalih kerjasama dan sumbangan penelitian baik oleh masyarakat kita maupun orang asing.


Sementara itu hanya sebagian kecil pihak yang mampu melakukan pengembangan dan pemanfaatan anggrek spesies, khususnya yang berkaitan dengan teknologi kultur jaringan. Tidak dipungkiri bahwa metode terbaik hingga saat ini dalam pelestarian dan perbanyakan anggrek adalah dengan kultur jaringan, karena melalui kuljar banyak hal yang bisa dilakukan dibandingkan dengan metode konvensional.


Secara prinsip, lab kultur jaringan dapat disederhanakan dengan melakukan modifikasi peralatan dan bahan yang digunakan, sehingga sangat dimungkinkan kultur jaringan seperti ‘home industri’. Hal ini dapat dilihat pada kelompok petani ‘pengkultur biji anggrek’ di Malang yang telah sedemikian banyak.

Beberapa gambaran dan potensi yang bisa dimunculkan dalam kultur jaringan diantaranya adalah :


Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.


Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan


Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine)


Kloning, tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.


Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi


Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek.



B. ANTHURIUM


Salah satu tanaman yang berfamily aracheae ini bukan barang baru dalam dunia persilatan pertanaman di Indonesia. Sejak kemunculannya kembali pada tahun 2006, sang bunga ekor hadir memeriahkan pesta tanaman hias di tingkat Nasional melalui banyaknya kelahiran bibit-bibit baru hasil silangan para breeder, merekapun turut meningkatkan pamor anthurium dikalangan hobiis maupun pedagang, bahkan sempat terjadi fenomena yang ditimbulkan akibat tingginya harga jual Anthurium. Kondisi ini memotivasi para hobiis dan masyarakat awam untuk membudidayakannya. Salah satu cara untuk membudidayakannya tanpa merubah sifat asli dari tetua maupun indukannya adalah dengan menggunakan teknik kultur jaringan.


Eksplan atau bahan tanaman yang digunakan bisa berupa daun, tunas, bonggol, dan akar dengan syarat kondisi eksplan sehat (sel-selnya hidup) dan tidak memiliki tingkat kontaminasi yang tinggi. Tahapan kultur jaringan yang dilakukan meliputi pembuatan media, pengambilan eksplan (inisiasi), sterilisasi eksplan, penanaman, sub kultur, aklimatisasi, perawatan pasca aklimatisasi.

Media yang digunakan untuk tahap awal penanaman adalah media Murashige and Skoog (MS). Ketika memasuki tahap sub kultur atau perbanyakan (multiplikasi), media MS tersebut di tambah dengan Zat Pengatur Tumbuh Sitokinin (MS+BA 0,5-2ppm). Setelah pembuatan media multiplikasi, eksplan dipindah ke media pengakaran (MS + Auksin + arang aktif).

Tahap selanjutnya adalah inisiasi eksplan, yaitu kegiatan mengisolasi eksplan dari tanaman induk. Setelah dilakukan pengambilan eksplan. Selanjutnya dilakukan sterilisasi eksplan dengan menggunakan bahan sterilan seperti deterjen, clorox (20%, 15%, dan 10%) selama 7 menit, HgCl2 0,01% selama 5 menit, alkohol, dan air steril. Lalu eksplan tersebut ditanam pada media yang telah dibuat sebelumnya. Botol yang telah ditanam diletakkan di ruang ber-AC, dengan suhu kisaran 26 ± 2oC.


Setelah kurang lebih 3 bulan setelah penanaman, dilakukan sub kultur dengan memindahkan eksplan ke media multiplikasi (tujuan perbanyakan atau pengakaran). Jika kondisi eksplan sudah memiliki organ lengkap maka eksplan tersebut telah siap untuk diaklimatisasikan ke kondisi lingkungan luar.


Pada tahap aklimatisasi ini diperlukan perhatian yang ekstra. Hal ini dikarenakan tingkat keberhasilan hidup tanaman tergantung pada proses perawatan pasca aklimatisasi yang dilakukan.Diantaranya dengan dilakukan penyungkupan kurang lebih selama 2 minggu. Penyungkupan dihentikan jika sosok tanaman tampak tegar dan sehat. Penyiraman dilakukan setiap hari. Pemupukan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan ½ dosis penggunaan


C. ABAKA


Baka (Musa tekstilis) merupakan tanaman penghasil serat yang banyak digunakan dalam industri kertas bermutu tinggi (kertas rokok, kertas uang, cek, kertas peta, kertas teh celup, dan kertas cologne), tali kapal, pembungkus kabel, tekstil, dan popok bayi. Saat ini tanaman abaka tengah dipacu pengembangannya dalam skala luas. Dalam pengembangan tersebut diperlukan bibit dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan dalam mendukung usaha tersebut adalah perbanyakan melalui kultur jaringan. Dengan teknologi tersebut, bibit dapat diproduksi secara cepat dalam jumlah banyak. Dari 1 tunas dapat digandakan menjadi 10-20 tunas dalam waktu sekitar 3 bulan, sehingga dalam 1 tahun, dari satu tunas dapat diproduksi

sekitar 10.000-160.000 tunas baru. Tingkat multiplikasi ini jauh lebih tinggi daripada cara konvensional, yaitu dari 1 tunas (bibit) hanya dapat menghasilkan antara 20-25 anakan baru dalam 1 tahun.

Untuk memproduksi bibit melalui kultur jaringan diperlukan suatu laboratorium dan rumah kaca untuk aklimatisasi bibit sebelum ditanam di lapang. Dengan demikian, pada tahap awal diperlukan investasi yang relatif besar.

LABORATORIUM

Persyaratan Lokasi

Laboratorium kultur jaringan hendaknya jauh dari sumber polusi, dekat dengan sumber tenaga listrik dan air. Untuk menghemat tenaga listrik, ada baiknya bila laboratorium kultur jaringan ditempatkan di daerah tinggi, agar suhu ruangan tetap rendah.

Kapasitas Labotarium

Ukuran laboratorium tergantung pada jumlah bibit yang akan diproduksi. Untuk ukur-an laboratorium sekitar 250 m2, bibit yang dapat diproduksi tiap tahun sekitar 400–500.000 planlet/bibit, yang dapat memenuhi pertanam- seluas +500–800 ha.

Dalam suatu laboratorium minimal terdapat 5 ruangan terpisah, yaitu gudang (ruang) untuk penyimpanan bahan, ruang pembuatan media, ruang tanam, ruang inkubasi (untuk pertunasan

dan pembentukan planlet/bibit tanaman) dan rumah kaca.

Peralatan dan Bahan Kimia

Untuk memproduksi bibit melalui kultur jaringan peralatan minimal yang perlu disediakan adalah: laminar air flow, pinset, pisau, rak kultur, AC, hot plate + stirer, pH meter, oven, dan kulkas serta bahan kimia (garam makro + mikro,vitamin, zat pengatur tumbuh, asam amino, alkohol, clorox).

PROSES PRODUKSI

Proses perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan terdiri atas seleksi pohon induk (sumber

eksplan), sterilisasi eksplan, inisiasi tunas, multiplikasi, perakaran, dan aklimatisasi seperti terlihat pada diagram berikut:


Pohon induk unggul untuk sumber bahan tanaman IPembentukan tunas in vitro Perbanyakan tunas (10-20 tunas/3 bulan) Pembentukan planlet Aklimatisasi di rumah kaca/pesemaian Pertanaman di lapang skala luas

Sumber eksplan.

Eksplan berupa mata tunas, diambil dari pohon induk yang fisiknya sehat. Tunas tersebut selanjutnya disterilkan dengan alkohol 70%, HgCl2 0,2%, dan Clorox 30%.

Inisiasi tunas.

Eksplan yang telah disterilkan dikulturkan dalam media kultur (MS + BAP). Setelah terbentuk tunas, tunas tersebut disubkultur dalam media multiplikasi (MS + BAP) dan beberapa komponen organik lainnya.

Multiplikasi.

Multiplikasi dilakukan secara berulang sampai diperoleh jumlah tanaman yang dikehendaki, sesuai dengan kapasitas laboratorium. Setiap siklus multiplikasi berlangsung selama 2–3 bulan. Untuk biakan (tunas) yang telah responsif stater cultur, dalam periode tersebut dari 1 tunas dapat dihasilkan 10-20 tunas baru. Setelah tunas mencapai jumlah yang diinginkan, biakan dipindahkan (dikulturkan) pada media perakaran.

Perakaran.

Untuk perakaran digunakan media MS + NAA. Proses perakaran pada umumnya berlangsung selama 1 bulan. Planlet (tunas yang telah berakar) diaklimatisasikan sampai bibit cukup kuat untuk ditanam di lapang.

Aklimatisasi.

Dapat dilakukan di rumah kaca, rumah kasa atau pesemaian, yang kondisinya (terutama kelembaban) dapat dikendalikan. Planlet dapat ditanam dalam dua cara.

Pertama,planlet ditanam dalam polibag diameter +10 cm yang berisi media (tanah + pupuk kandang) yang telah disterilkan. Planlet (dalam polibag) dipelihara di rumah kaca atau rumah kasa.

Kedua,bibit ditaruh di atas bedengan yang dinaungi dengan plastik. Lebar pesemaian 1-1, 2m, panjangnya tergantung keadaan tempat. Dua sampai tiga minggu sebelum tanam, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (+4 kg/m2) dan disterilkan dengan formalin 4%. Planlet di-tanam

dengan jarak 20 cm x 20 cm. Aklimatisasi berlangsung selama 2-3 bulan. Aklimatisasi cara pertama dapat dilakukan bila lokasi pertanaman letaknya jauh dari pesemaian dan cara kedua dilakukan bila pesemaian berada di sekitar areal pertanaman.


SUMBER :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan

http://arifinbits.files.wordpress.com/2008/02/mengenal-kuljar.pdf

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/setjen/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_11.htm

http://www.tamanmundu.com/budidaya-tanaman/28-budidaya/40-kultur-jaringan.html

http://www.anggrek.org/sekilas-kultur-jaringan-anggrek.html

http://eshaflora.com/index.php?option=com_content&task=view&id=61&Itemid=61


http://belchunk.blogspot.com/


Tugas Biologi
November ceria 2008

Selasa, 04 November 2008
Posted by Unknown

Hikayat (Sastra Lampau)

Hikayat Hantu Ayek

Sumatera Selatan merupakan wilayah yang banyak dialiri sungai-sungai. Setidaknya ada sembilan sungai besar yang mengalir di propinsi ini, sehingga gelar lain propinsi ini adalah Negeri Batanghari Sembilan. Batanghari dalam bahasa melayu Palembang diartikan sebagai sungai besar. Ada banyak hikayat atau cerita yang berkembang di masyarakat yang mengiringi keberadaan sungai-sungai tersebut yaitu legenda Antu Ayek yang dalam bahasa Indonesia berarti Hantu Air.

Konon kabarnya, dahulu kala hiduplah seorang gadis dari keluarga sederhana bernama Juani. Juani merupakan gadis kampung yang elok rupawan, berkulit kuning langsat dan rambut panjangnya yang hitam lebat. Keelokan rupa Gadis Juani sudah begitu terkenal di kalangan masyarakat. Sehingga wajar kiranya jika banyak bujang yang berharap bisa duduk bersanding dengannya. Namun apalah daya, Gadis Juani belum mau menentukan pilihan hati kepada satu bujang pun di kampungnya. Hingga, pada suatu masa, bapak Gadis Juani terpaksa menerima pinangan dari Bujang Juandan, karena terjerat hutang dengan keluarga Bujang Juandan. Bujang Juandan adalah pemuda dari keluarga kaya raya, namun yang menjadi masalah adalah Bujang Juandan bukanlah pemuda tampan. Bahkan tidak sekadar kurang tampan, Bujang Juandan pun menderita penyakit kulit di sekujur tubuhnya, sehingga ia pun dikenal sebagai Bujang Kurap.

Mendengar kabar itu, Gadis Juani pun bersedih hati. Ia hendak menolak namun tak kuasa karena kasihan kepada bapaknya. Berhari-hari ia menangisi nasibnya yang begitu malang. Namun apa hendak dikata, pesta pernikahan pun sudah mulai dipersiapkan. Orang sekampung ikut sibuk menyiapkan upacara perkawinan Gadis Juani dan Bujang Juandan. Akhirnya malam perkawinan itu pun tiba, Gadis Juani yang cantik dipakaikan aesan penganten yang begitu anggun menunggu di kamar tidurnya sambil berurai air mata.

Ketika orang serumah turun menyambut kedatangan arak-arakan rombongan Bujang Juandan, hati Gadis Juani semakin hancur. Di tengah kekalutan pikiran, ia pun mengambil keputusan, dengan berurai air mata ia keluar lewat pintu belakang dan berlari menuju sungai. Akhirnya dengan berurai air mata Gadis Juani pun mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Kematiannya yang penuh derita menjadikannya arwah penunggu sungai yang dikenal sebagai Antu Ayek yang sering mencari korban anak-anak.

Tags: palembang, cerita rakyat, hikayat, hantu air, sumatera selatan



Hikayat Sa-Ijaan dan Ikan Todak


Pada zaman dahulu, ada seorang Datu sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya, Datu Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar. Maksud pertapaannya itu adalah memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Jika dikabulkan, pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak.


Di malam hari, ada kalanya tubuh Datu Mabrur seakan membeku. Cuaca dingin, angin, hujan, embun dan kabut menyelmuti tubuhnya. Siang hari, terik matahari membakar tubuhnya yang kurus kering dan hanya dibungkus sehelai kain. Ia tidak pernah makan, keuali meminum air hujan dan embun yang turun.

Di hari terakhir pertapaannya, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya.Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu. Akhirnya, ikan itu terpelanting dan jatuh kembali ke air. Demikian berulang-ulang. Sementara, di sekeliling karang ribuan ikan mengepung, memperlihatkan gigi mereka yang panjang dan tajam. Seakan prajurit ikan yang siap tempur.

Pada serangan terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat Datu Mabrur membuka matanya.


“Hai, ikan! Apa maksudmu mengganggu samadiku? Ikan apa kamu?
“Aku ikan todak, Raja Ikan Todak yang menguasai perairan ini. Samadimu membuat lautan bergelora. Kami terusik, dan aku memutuskan untuk menyerangmu. Tapi, engkau memang sakti, Datu Mabrur. Aku Takluk..,” katanya, megap-megap. Matanya berkedip-kedip menahan sakit. Tubuhnya terjepit di sela karang yang tajam.
“Jadi itu rakyatmu?” Datu Mabrur menunjuk ribuan ikan yang mengepung karang.
“Ya, Datu. Tapi, sebelum menyerangmu tadi, kami telah bersepakat. Kalau aku kalah, kami akan menyerah dan mematuhi apa pun perintahmu.”


Demikianlah. Di hari terakhir pertapaannya, Datu Mabrur belum diberi tanda-tanda bahwa permohonannya akan dikabulkan. Sejauh mata memandang, yang tampak hanya birunya laut, keluasan samudera dan cakrawala. Datu Mabrur kemudian menolong raja ikan Todak. Menyembuhkan lukanya. Saat Datu Mabrur ditawari istana bawah laut yang terbuat dari emas dan permata, dilayani ikan duyun dan gurita, Datu Mabrur menolaknya. Kepada raja ikan Todak, ia sampaikan maksud pertapaannya itu. Betapa terkejutnya Datu Mabrur ketika raja ikan Todak justru menyanggupi keinginannya itu.
“Aku takkan berdusta. Ini sumpah raja!”
Dengan lembut dan penuh kasih sayang, Datu Mabrur mengangkat raja ikan Todak itu dan mengembalikannya ke laut.
“Sa-ijaan!” seru raja ikan.
“Sa-ijaan!” sahut Datu Mabrur.


Sebelum tengah malam, sebelum batas waktu pertapaannya berakhir, Datu Mabrur dikejutkan oleh suara gemuruh yang datang dari dasar laut. Di bawah permukaan air, ternyata jutaan ikan dari berbagai jenisN mendorong dan memunculkan daratan baru itu dari dasar laut. Sambil mendorong, mereka serempak berteriak, “Sa-ijaan! “Sa-ijaan! “Sa-ijaan..!”

Datu Mabrur tercengang di karang pertapaannya. Raja ikan Todak telah memenuhi sumpahnya. Datu Mabrur senang dan gembira. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Sang Pencipta, ia menamakannya Pulau Halimun.


Alkisah, Pulau Halimun kemudian disebut Pulau Laut. Sebab, ia timbul dari dasar laut dan dikelilingi laut. Sebagai hikmahnya, kata sa-ijaan dan ikan todak dijadikan slogan dan lambang Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimatantan Selatan.



sumber
http://hariesaja.info/2008/09/hikayat-sa-ijaan-dan-ikan-todak.html
http://belchunk.blogspot.com/
Senin, 03 November 2008
Posted by Unknown

Mata mata

Bagaimana menurut anda dengan Blogger ini ?

Blog

Internet Sehat

Coba coba berhadiah

a)1st PERBANAS blog competition,judul : Unjuk Gigi Dimasa Global , 2008

b) 3th kontes blog info24jam.com, judul : SABAR Project , 2009

FOLLOW

- Copyright © Sentuhan Keyboard QWERTY -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -