Hallo followers blog belchunk,

apa kabar kalian? Udah lama banget ga update blog ini. Sekarang gw udah masuk akhir semester tujuh dengan sejuta jadwal perkuliahan dan organisasi yang gak henti-henti. Menjelang UAS gini gw malah lagi gatel pengen nulis diblog lagi. Kali ini gw mau cerita pengalaman kerja praktik gw di perusahaan yang berkantor pusat di Menara Landmark, Sudirman. Tapi sebelumnya gw mau cerita singkat dulu gimana proses apply ke perusahaan selama masa pencarian.

Mulai maret 2013 sebenarnya udah mulai cicil cari-cari lowongan kerja gitu dari berbagai macem tempat dengan lihat situs dan kenalan orang terdekat. Sebenarnya sempat dapet kesempatan magang di salah satu perusahaan nasional ternama di Sunter tapi karena lokasi yang jauh menjadikan gw berpikir kelamaan dan endingnya batal disana. Sedih pasti, udah gitu sisa waktu untuk menginformasikan ke kampus makin dekat dan hectic panic terjadi untuk cari pengganti. Ya ini semua karena gw memilih menjadi karakter Idealis, bukan Realistis. Beberapa kali respon perusahaan via email tentang prosedur apply magang disana seperti apa dan lowongnya posisi apa, realitanya mayoritas lowongan yg ada jadi peran Programmer yang gw kurang senangi. Gw masih bermimpi untuk menjadi Systam Analyst ataupun Business Analyst Perusahaan, karena posisi ini lebih menarik dan menantang. Berintraksi dengan banyak orang jauh lebih keren, ya seperti kalian tau SA itu penengah diantara User yang punya sejuta permintaan fitur dan Teknis Programmer yg memiliki sejuta keahlian algo untuk bikin sistem. SA harus pandai dan jeli menerjemahkan semua itu.

Pencarian berakhir ketika email gw dibalas oleh salah satu perusahaan yg lagi cari peran SA. Sebenarnya sih perusahaan lagi cari pegawai, tapi gak menutup kemungkinan mahasiswa juga berkesempatan mengisi slot itu untuk internship. Lowongan peran SA ini gw dapet dari Jobstreet. Respon perusahaan cukup positif dengan mengundang gw ke kantor untuk melakukan wawancara. Tapi tapi gw sempat cemas karena gw nekad menego waktu untuk ketemuan wawancaranya. Hahaha.. ya itu semua karena waktu yg diusul perusahaan berbentrokan dengan kuis dikampus dan akhirnya ketemuu titik temu tanggal dan waktu untuk ketemuan.

Deg-degkan menjelang hari wawancara. Pikiran gw saat itu campur aduk, kira-kira apa yg akan gw kerjakan dan lakukan? Gw coba menghibur diri sendiri biar rileks lagi. Bermodalkan CV, gw berangkat menuju kantor perusahaan di daerah Sudirman naik kereta api (kira-kira akhir bulan Juni 2013). Janjian jam 1 siang untuk ketemu, dan gw berusaha menghargai waktu dengan datang setengah jam sebelumnya. Yak hari itu akhirnya gw bertemu seorang bapak muda yang cukup gahul. Tahu kenapa gw bilang gahul? Karena dia selalu menyebutkan kata "gw-lo". Wawancara tergolong singkat hanya sejam untuk berbincang-bincang. Dan endingnya kesempatan itu semakin terbuka luas alias CERAH, karena idealis yang gw pertahankan membuahkan hasil. Peran SA dapat ku genggam.

Banyak orang memandang saat kerja praktik yang pertanyaan yang terus digunjang-gunjing adalah masalah material uang alias fee selama disana. Kalo menurut gw untuk pembayaran magang dengan uang itu adalah bonus, bukan utama karena hal yg gw incar adalah pengalaman berperan SA. Jujur aja, magang diperusahaan gw ini tidak dapat terlalu besar secara material. Mungkin banyak orang akan memandang sebelah mata karena nominalnya yg sederhana, tempat magang gw ini hanya memberikan uang transportasi dan makan. Tidak ada fee tambahan lainnya. Tapi semua ini harus disyukuri daripada gak dapat uang sama sekali. Hahaha.... Pengalaman jauh lebih mahal yg gak bisa dinilai material semata.

Kerja praktik gw dimulai 1 Juli 2013. Yap hari pertama magang hal yang gw siapkan adalah baju putih yang rapih dan bersih. Waktu kerja perusahaan ini jam 08.30 - 17.30. Hari pertama kerja datang harus lebih awal. Hari pertama harus semangat, jangan sampe bad mood karena kemacetan jakarta yang membinasakan. Selama magang gw tinggal di Tangerang Selatan, bukan kostan Depok. Kalo dulu waktu SMA merasakan kegilaan perjalanan Tangsel-Blok M, kini polanya bakal lebih kompleks lagi dari Tangsel-Sudirman. Betul banget guys untuk dua bulan ke depan gw bakal berangkat pagi pulang malam naik kendaraan umum yang sesak. Tapi semua terbayar karena momen ini gw manfaatkan bareng Mamah tercinta, dimana setiap pagi tuh berangkat kantor naik bus yg penuh sesak tanpa mengeluh.